Green and Great Earth With Us
Kreatif sampah mencoba memberikan solusi alternatif mewujudkan bumi yang hijau dan indah :) .
Together Is Better Than Alone
Menghijaukan Dunia ini Bersama-sama untuk dinikmati Bersama-sama, Tanpa Memandang Rasa dan Budaya, Bumi Kita Satu.
Warna-warni Kreativitas Indonesia
Kreativitas untuk menghijaukan Bumi ini tidak terbatas, mewujudkan Bumi yang selalu hijau disinari matahari dan langit biru yang saling melengkapi.
Bumi Cerminan Jiwa dan Hati Kita
Tak ada yang seindah hati dan jiwa, yang dicipatkan Tuhan untuk manusia. Tak ada yang lebih indah daripada Bumi yang diciptakan oleh Tuhan untuk saling menjaga dengan HATI dan JIWA.
Life Start Here
Semua berawal dari sini, dari bumi yang dipelihara bersama oleh generasi hijau untuk selalu mensyukuri nikmat Tuhan.
Senin, 07 Januari 2013
TEMANGGUNG KLB CHIKUNGUNYA
04.55
Unknown
Temanggung - Wabah penyakit chikungunya di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Kabid Pencegahan, Pemberantasan, dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Edi Rakhmato, di Temanggung Jumat mengatakan, selama ini belum pernah terjadi kasus chikungunya di Temanggung.
"Kasus chikungunya di Temanggung pertama kali terjadi di Kecamatan Pringsurat ini maka dinyatakan sebagai KLB," katanya.
Ia menyebutkan, pada bulan Maret 2010 terdapat 29 kasus chikungunya di Desa Duwok, dan pada Maret-April 2009 terjadi 28 kasus chikungunya di Desa Gowok Kecamatan Pringsurat.
Selain itu, katanya, di beberapa desa yang lain di Kecamatan Pringsurat juga terdapat 42 kasus chikungunya pada April 2010.
Ia mengatakan, chikungunya merupakan penyakit ringan yang tidak mematikan seperti demam berdarah dengue (DBD).
"Pengebaran pengakit tersebut sama-sama melalui viktor nyamuk aedes aegypti," katanya.
Ia menyebutkan, gejala bagi yang terkena chikungunya antara lain demam, nyeri otot, nyeri sendi, dan kadang-kadang disertai bercak merah. Masa inkubasi virus ini sekitar dua hingga empat hari.
Bagi sebagaian penderita, katanya, terkadang juga terjadi kelumpuhan sementara, karena nyeri sendi mengakibatkan kaki atau lutut sakit jika digerakkan.
Ia mengatakan, pengobatan bagi penderita dengan simtomatis untuk mengurangi gejala.
Edi mengatakan, untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut masyarakat harus meningkatkan perilaku hidup sehat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Kabid Pencegahan, Pemberantasan, dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Edi Rakhmato, di Temanggung Jumat mengatakan, selama ini belum pernah terjadi kasus chikungunya di Temanggung.
"Kasus chikungunya di Temanggung pertama kali terjadi di Kecamatan Pringsurat ini maka dinyatakan sebagai KLB," katanya.
Ia menyebutkan, pada bulan Maret 2010 terdapat 29 kasus chikungunya di Desa Duwok, dan pada Maret-April 2009 terjadi 28 kasus chikungunya di Desa Gowok Kecamatan Pringsurat.
Selain itu, katanya, di beberapa desa yang lain di Kecamatan Pringsurat juga terdapat 42 kasus chikungunya pada April 2010.
Ia mengatakan, chikungunya merupakan penyakit ringan yang tidak mematikan seperti demam berdarah dengue (DBD).
"Pengebaran pengakit tersebut sama-sama melalui viktor nyamuk aedes aegypti," katanya.
Ia menyebutkan, gejala bagi yang terkena chikungunya antara lain demam, nyeri otot, nyeri sendi, dan kadang-kadang disertai bercak merah. Masa inkubasi virus ini sekitar dua hingga empat hari.
Bagi sebagaian penderita, katanya, terkadang juga terjadi kelumpuhan sementara, karena nyeri sendi mengakibatkan kaki atau lutut sakit jika digerakkan.
Ia mengatakan, pengobatan bagi penderita dengan simtomatis untuk mengurangi gejala.
Edi mengatakan, untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut masyarakat harus meningkatkan perilaku hidup sehat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Sumber : ANTARA News
Video: Dengue In Indonesia
04.48
Unknown
Berikut ini adalah kondisi Kondisi Kesehatan Indonesia yang di akibatkan oleh Virus Dengue. Video ini saya ambil dari situs resmi kemenkes.
JAGA DIRI MULAI DIRI SENDIRI!
JAGA DIRI MULAI DIRI SENDIRI!
Kawasan Tanpa Rokok : Sudah Efektifkah ?
01.19
Unknown
Kebiasan merokok sudah menjadi budaya pada bangsa kita. Remaja, dewasa, bahkan anak-anak sudah tidak asing lagi dengan benda mematikan tersebut. Maka tak heran, disetiap ruang, ditempat umum lebih tepatnya, dengan tidak segan-segan, para perokok melancarkan aksinya. Tanpa memikirkan efek yang ditimbulkan dari kepulan asap yang mereka buat. Pelarangan untuk merokok memang tidak bersifat baku. Hanya saja yang ditekankan adalah tidak merokok ditempat umum.
Hingga saat ini, masalah rokok masih menjadi perdebatan dari berbagai pihak. Hal ini menjadi serius mengingat semakin gencarnya iklan rokok yang menjadi pintu gerbang untuk membidik kalangan muda, terutama anak-anak. Hingga saat ini masalah merokok di dalam ruangan merupakan salah satu dari tiga masalah utama dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dua selain itu adalah pemberian ASI dan penggunaan jamban keluarga.
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok.Kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah terkait kawasan tanpa rokok sudah sepenuhnya, bahkan hampir seluruh provinsi mengeluarkan Perda. Seperti Perda yang dikeluarkan oleh pemerintah Balikpapan, Perda nomor 4 tahun 2012 tentang kawasan tanpa asap rokok. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Rosihan Adhani, penerapan perda baru akan dilakukan pada tahun 2013 mendatang. Dalam perda itu, setidaknya ada 7 kawasan yang ditetapkan menjadi daerah tanpa rokok. Diantaranya, fasilitas kesehatan, pendidikan dan perkantoran.
Fasilitas tersebut harus menyediakan tempat khusus bagi perokok. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh yang baru saja menerapkan peraturan walikota (Perda) mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Peraturan itu tidaklah cukup untuk mengontrol para perokok aktif yang notabene telah mengakar di tengah-tengah masyarakat. Hal senada misalnya terjadi di Kota Padangpanjang Sumatera Barat. Walikota Padangpanjang Suir Syam menilai Penerapan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2009 tentang Kawasan Tertib Rokok dan Kawasan Larangan Merokok di Kota Padangpanjang dinilai perlu pengkajian terutama terkait efektivitas penerapannya. Kota Padangpanjang terkait penerapan Perda No 8 tahun 2009 tersebut sudah tidak lagi menerima iklan rokok. Selain itu, pemkot juga melarang masyarakat merokok di kawasan tertentu seperti kompleks perkantoran, rumah ibadah, sekolah-sekolah, fasilitas umum, rumah sakit dan lainnya.
Di Indonesia, kawasan yang berhasil menerapkan kawasan dengan sistem ini adalah Surabaya. Demikian disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya. Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yang tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang aturan merokok di tempat-tempat umum untuk memberikan perlindungan pada perokok pasif. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati menjelaskan Raperda tersebut akan masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2013. Raperda tersebut tidak melarang masyarakat untuk merokok. Tetapi memberikan aturan-aturan tertentu dalam merokok sehingga tetap bisa memberikan perlindungan kepada perokok pasif.
Aturan merokok ini tidak hanya akan diberlakukan di kantor-kantor lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Tapi juga gedung legislatif, tempat ibadah, sekolah, sarana pelayanan kesehatan, tempat bermain anak, dan tempat perbelanjaan. Yogyakarta, secara mandiri, pada 2012 memiliki 20 rukun warga (RW) yang telah mendeklarasikan sebagai kawasan bebas asap rokok. Yaitu melarang perokok merokok di dalam rumah, saat pertemuan warga, di depan balita dan anak-anak, serta di depan perempuan. Dari uraian diatas, Pemerintah sudah mengupayakan untuk terselenggaranya kawasan tanpa rokok di Indonesia. Tinggal bagaimana masyarakat ikut berperan serta untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat tanpa asap rokok.
Sumber : http://www.promkes.depkes.go.id
Jumat, 04 Januari 2013
Laporan PTPS Semester 3
07.48
Unknown
Berikut ini saya posting Laporan Pratikum Semester 3 mata kuliah PTPSP, semoga bermanfaat.
Laporan PTPSP
Sabtu, 29 Desember 2012
Jumat, 28 Desember 2012
Toilet Pintar : Solusi Cerdas Penyediaan Air Bersih di Tempat Wisata
05.45
Unknown
Toilet merupakan salah satu sarana
sanitasi yang paling vital. Sarana toilet umum merupakan salah satu jenis
toilet yang diperuntukkan untuk masyarakat umum yang berkunjung ke suatu
tempat. Sering kali
disebutkan bahwa toilet umum adalah toilet ketika jauh dari rumah. Dengan
demikian pengguna toilet umum akan
sangat beragam dan senantiasa berganti, akibatnya toilet umum merupakan tempat yang potensial
sebagai sarana penyebaran penyakit bila sanitasi dan higienenya tidak
dipelihara dengan baik.
Gambar 1. Gambar diatas ini, saya ambil di salah satu Toilet yang ada
di Pantai Parang Tritis, Yogyakarta
Menurut
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinkes Bantul, Yanatum
Yunadiana, menyebutkan bahwa telah terjadi pencemaran E.colli pada sumur-sumur warga Bantul (Harian Jogja Express Rabu,
29 Agustus 2012). Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata telah berencana untuk melanjutkan penilaian terhadap
kebersihan toilet tidak hanya di lingkungan Bandara tetapi juga di
tempat-tempat wisata.
Studi Water and Sanitation Program (WSP)
menyebutkan, bahwa sanitasi buruk juga berdampak pada penurunan kualitas
lingkungan hidup serta berimbas ke dunia wisata. Dampak pariwisata di Indonesia berupa kerugian ekonomi
turis karena buruknya sanitasi bisa mencapai Rp 1,465 triliun pada 2005. Sementara itu,
dampak kesejahteraan lain berupa penggunaan waktu yang tidak produktif setara
dengan Rp 10,770 triliun (Naylanews.blogspot.com).
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah tujuan pariwisata
berbasis budaya dengan dukungan keragaman obyek dan daya tarik wisata. Pada
tahun 2009, tercatat 2,9 juta turis domestik dan sekitar 123 ribu wisatawan
mancanegara datang dan menginap di DI Yogyakarta (Jogja.tribunnews.com). Perkembangan
industri pariwisata juga menambah jumlah pekerja yang bergerak di industri
tersebut. Daerah Istimewa Yogyakarta
memiliki puluhan tempat tujuan wisata yang terdiri dari wisata sejarah, alam,
belanja dan pendidikan. Dari
hasil survey yang dilakukan terutama wisata perairan yaitu pantai masih sedikit
jumlah fasilitas toilet atau bahkan tidak tersedia dan jauh dari pantai. Di
Yogyakarta terdapat beberapa daerah tempat wisata yang kesulitan mendapatkan
air untuk kebutuhan sanitasi
antara lain daerah Gunung Kidul dan tempat wisata Merapi. Badan dunia UNESCO
sendiri pada tahun 2002 telah menetapkan hak dasar manusia atas air yaitu
sebesar 60 ltr/org/hari (tapaklangit.blogspot.com).
Problem air bersih juga masih terus menggelisahkan warga di obyek wisata Kaliurang, Sleman, DI Yogyakakarta. Baik itu pemilik
warung makan, hotel, penginapan, maupun wisma. Sejak meletusnya Gunung
Merapi akhir 2010 lalu hampir semua sumber air yang berada di kaki Gunung
Merapi tersumbat oleh material Merapi yang hingga kini belum bisa teratasi.
Beberapa warga di Kawasan Wisata Kaliurang menyatakan, ini merupakan problem
air pertama yang di alami oleh warga.
Tahun-tahun
sebelum Merapi meletus, air bersih tidak masalah,bahkan cenderung melimpah
karena banyaknya sumber air. "Namun hampir dua tahun ini warga banyak
kekurangan air," kata Bu Ning, Senin (14/5), pemilik warung makan.
Berharap
perbaikan sumber air belum memungkinkan, karena tebalnya material Merapi yang
membenam sumber air. Untuk memperoleh air bersih, warga harus membeli air dari
unit mobil tanki dengan harga relatif mahal di banding saat mereka masih
mengandalkan sumber air, atau sambungan dari perusahaan Daerah Air Minum (
PDAM) Sleman. Harga per tanki berisi 5.000 liter mencapai Rp 150.000.
Problem air
ini yang diduga menjadi salah satu penyebab belum pulihnya kunjungan ke wisata
Kaliurang. "Dulu sebelum Merapi meletus, hampir setiap hari ada pengunjung
yang menginap di penginapan saya. Namun sekarang satu minggu saja, belum tentu
mendapatkan tamu," kata seorang pemilik penginapan.
(http://www.kotajogja.com/berita/index/Air-Bersih.-Problem-Bagi-Obyek-Wisata-Kaliurang- )
Berdasarkan survey pendahuluan
yang dilakukan pada tanggal 30 Juli 2012 di wisata pantai,
khususnya di tempat wisata Pantai Depok Bantul
telah terdapat saluran limbah dengan sistem komunal dari seluruh toilet
umum yang ada. Akan tetapi pembangunan saluran limbah dengan sistem komunal ini
tidak dapat berjalan lagi sesuai dengan fungsinya. Hal ini disebabkan oleh
jenis konstruksi yang telah dibangun tidak sesuai dengan keadaan geografis di
Pantai Depok. Dikarenakan sistem komunal tidak dapat berjalan sesuai dengan
fungsinya, maka masyarakat sekitar kembali menggunakan saluran pembuangan yang
dibuat secara swadaya dengan sistem peresapan. Dimana telah diketahui bahwa
pembuangan limbah dengan cara peresapan dapat berpotensi tinggi menyebabkan
pencemaran lingkungan
Gambar 2. Saluran pembuangan air limbah kamar mandi dari warung-warung
ke arah pantai Parang Tritis
Gambar 3. Saluran pembuangan air limbah kamar mandi dari warung-warung
ke peresapan yang tidak memenuhi syarat
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan maka otomatis jumlah pemakaian toilet umum meningkat, kebutuhan akan air bersih juga akan bertambah, maka guna memberikan salah satu alternatif untuk mencukupi kebutuhan air bersih pada tempat wisata adalah dengan mendaur ulang limbah cair dan padat dari toilet umum dengan “Toilet Pintar”. Selain itu, Toilet ini juga dilengkapi dengan poster dan design alat pengolahan yang harapannya dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat khususnya pengguna toilet tentang limbah Toilet. Toilet Pintar merupakan wacana sekaligus akan sangat tepat jika diaplikasikan dalam dunia pariwisata.
Gambar 4. Skema prototipe proses pengolahan limbah kamar mandi menjadi air bersih
Dengan hasil inovasi ini diharapkan pemerintah
terutama Dinas Pariwisata khususnya Propinsi DI Yogyakarta dapat memanfaatkan
teknologi yang akan dibangun sebagai pilot
project percontohan bagi daerah pariwisata lain terutama tempat wisata yang
kesulitan air pada waktu musim kemarau. Sehingga
nantinya kedepan pariwisata dibidang apa saja di Yogyakarta dapat lebih
berorientasi ke lingkungan.
Artikel
ini saya buat menjelang ‘eksekusi’ tugas akhir di bangku kuliah sekaligus saya
ikut sertakan dalam lomba di Blogdetik. Saya berharap banyak ide sederhana ini
bisa menjadi solusi tepat bagi permasalahan kelangkaan Air bersih di Indonesia. Menghemat air adalah kewajiban semesta, kewajiban kita semua, karena air adalah hak setiap manusia. Wacana ini adalah seni, bagaimana sesuatu yang bagi orang lain tidak berguna kita dapat menjadikannya berharga dan bermakna.
Kamis, 27 Desember 2012
Aku Bukan Sampah!
16.18
Unknown
JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Kebersihan DKI Jakarta memprediksi sampah pada malam tahun baru 2013 akan naik sebesar 10 persen dari biasanya. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengungkapkan, total volume sampah pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2012, diprediksi mencapai 6.615 ton. Jumlah ini akan meningkat hingga 7.150 ton pada 1 Januari 2013, setelah perayaan malam tahun baru.
"Paginya akan naik menjadi 7.150 ton," kata Unu di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (26/12/2012).
Penyebaran sampah tersebut diprediksi akan terpusat pada tempat-tempat hiburan seperti Monas, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Ragunan, Kota Tua, dan kawasan Sudirman-Thamrin yang akan menjadi puncak perayaan malam pergantian tahun dengan Car Free Night yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Joko Widodo.
"Biasanya tumpukan di kawasan tersebut bisa mencapai 20 persen. Kalau secara total di Ibu Kota paling banyak 10 persen karena fluktuasi," kata Unu. Jika peningkatannya sebesar 10 persen, kata Unu, volume sampah dapat membeludak dari enam hingga sepuluh ton. Namun, yang menjadi kendala saat melakukan pembersihan sampah adalah menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) yang tidur hingga pagi di lokasi hiburan.
"Biasanya acara jam empat pagi sudah selesai, mereka sudah pergi. Jam enam sudah bersih-bersihlah. PKL memang urusannya dengan Kamtib, tapi kan hubungannya sama Dinas Kebersihan juga," ujarnya.
Selain itu, Unu memaparkan perkiraan volume sampah pada malam pergantian tahun di tiap wilayah Ibu Kota. Untuk Jakarta Pusat, volume sampah terbesar 1.948 ton pada 31 Desember dan naik menjadi 2.484 ton. Setelah itu, Jakarta Selatan dengan 1.814 ton dan naik menjadi 1.851 ton; Jakarta Barat dengan volume sampah 1.209 ton naik menjadi 1.233 ton; Jakarta Timur dari 889 ton naik menjadi 907 ton; Jakarta Utara menempati posisi terakhir dengan volume sampah 755 ton naik menjadi 770 ton.
"Total personel Dinas Kebersihan yang dipersiapkan untuk pergantian tahun sejumlah 757 petugas dengan total kendaraan 102 unit," kata Unu.
Ayo Ikut Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan 2013!
09.17
Unknown
Berikut ini info yang saya dapat. Silakan bagi anda yang mau ikutan khususnya anak-anak lingkungan bisa klik.http://litlenviro2013.blogspot.com/
Ayooo bagi kamu mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan 2012 Jangan sampe tidak ikut. Juara atau tidak, tidak usah dipikirkan. Yang jelas kita sudah berani, daripada takut untuk mencoba.!!